Maknai Jumat Agung, Warga Binaan Lapas Wahai Tonton Film _The Passion Of The Christ_

Iklan Semua Halaman

.

Maknai Jumat Agung, Warga Binaan Lapas Wahai Tonton Film _The Passion Of The Christ_

Staff Redaksi Media DPR
Sabtu, 19 April 2025


Wahai | MEDIA-DPR.COM, Jumat Agung sebagai bagian dari hari suci umat Kristen menjelang Minggu Paskah dimaknai Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan tontonan film spesial _The Passion Of The Christ_, yang bertempat di Gereja Ebenhaezer Lapas, pada Jumat (18/04). 


Sebelumnya, sebanyak delapan warga binaan Lapas Wahai yang beragama kristiani mengikuti perayaan ibadah Jumat Agung 2025 secara virtual yang diselenggarakan serentak bagi Lapas Rutan seluruh Indonesia hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda, melalui platform Aplikasi Zoom.


Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. "Acara ini merupakan momentum untuk menjadikan semangat Paskah sebagai kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup serta sebagai dorongan untuk terus bertumbuh ke arah yang lebih baik," kata Mashudi.


Ia mengimbau, Perayaan Paskah 2025 dengan tema 'Kebangkitan Tuhan Yesus' yang akan dilaksanakan Minggu mendatang menjadi sarana spiritual bagi warga binaan untuk memperkuat iman serta membangkitkan semangat perubahan dalam proses pembinaan.


Pelaksanaan Ibadah yang selanjutnya dipimpin oleh Pendeta Yani Setyawati Lim bersama Philip Mantofa itu semakin khidmat dengan adanya puji-pujian dan doa yang dipersembahkan warga binaan Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.


Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, dalam arahannya secara terpisah, menyampaikan motivasi dan harapan bagi warga binaan yang memperingati Jumat Agung dan akan merayakan Minggu Paskah mendatang. “Semoga momentum pra paskah dan paskah nanti memberi makna bahwa setiap warga binaan juga memiliki kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan diri, menyadari kesalahan serta memperbaiki diri dan hidup baru. Hal ini tentunya relevan dengan sistem pemasyarakatan,” terang Tersih.


Pemutaran film _The Passion Of The Christ_ yang mengisahkan 12 jam terakhir hidup Yesus sebelum disalibkan serta pesan-pesan spiritual-Nya tentang kasih itu, pun menjadi bahan refleksi mendalam bagi para warga binaan. Salah satu warga binaan, RR, mengaku semakin meningkat iman percayanya usai mengikuti ibadah dan menonton film tersebut. “Saya merasa dikuatkan dan termotivasi untuk terus berubah menjadi pribadi yang lebih baik dalam hidup ini, termasuk menjalani sisa masa pidana di Lapas Wahai,” pungkas RR.

close