Komentar
Wahai | MEDIA-DPR.COM, Pekan Olahraga, Seni, Intelektual dan Kesadaran Berbangsa Bernegara (Porsenikab) yang menjadi inovasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dalam rangkaian Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, menggelar lomba menghafal UUD 1945 bagi warga binaan yang berlangsung di Beranda Mesra, pada Kamis (17/04).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, kembali menegaskan bahwa kegiatan Porseni atau pekan olahraga dan seni belum sepenuhnya merepresentasikan program pembinaan kepribadian dalam Lapas. "Kami menambahkan lomba terkait kecerdasan intelektual serta kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warga binaan, agar HBP ini benar-benar bermakna," kata Tersih.
Menurutnya, pembinaan kepribadian dalam Lapas Wahai sudah berjalan optimal meskipun keterbatasan sarana dan prasarana. "Komitmen kami tetap taat pada semua aturan serta memenuhi hak tahanan dan narapidana. Meskipun sarana prasarana kami terbatas tapi kita harus tetap semangat dalam membina," ungkapnya.
Jalannya Lomba Hafal UUD 1945 yang diikuti perwakilan narapidana masing-masing kamar itu sendiri berlangsung antusias dan hiruk pikuk. "Menghafal UUD 1945 ini adalah pelajaran kita saat masa sekolah dasar. Faktor usia membuat kami lupa sebagian teks tapi ini seru untuk menambah semangat kami dalam mengikuti program pembinaan," ungkap 'HB' salah satu warga binaan. Keseruan lomba yang berlangsung sejak siang sampai sore hari itu kemudian menghasilkan pemenang dari perwakilan kamar nomor dua blok binaya.
Lomba menghafal UUD 1945 merupakan salah satu cara Lapas Wahai untuk memastikan pembinaan kepribadian dalam konteks kesadaran berbangsa dan bernegara, sekaligus melakukan perubahan sikap dan perilaku warga binaan untuk menjadi warga negara yang lebih baik.
