Komentar
SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM. Betul Rumah Sakit tidak diwajibkan untuk selalu menerima rujukan pasien BPJS. Namun, rumah sakit tidak boleh menolak pasien yang membutuhkan pertolongan darurat.
Kendati Rumah Sakit boleh menolak rujukan pasien BPJS jika ada alasan yang sah, seperti ketersediaan sarana prasarana, kompetensi, dan tenaga kesehatan.
Namun Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien.
Untuk diketahui, BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan nasional yang memberikan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Peserta BPJS Kesehatan dapat mengakses pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, tidak bergantung pada alamat domisili peserta.
RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tolak peserta BPJS Kesehatan di obati jika tidak rawat inap dan dapat dilayani jika berobat dari bayar umum tanpa BPJS atau jika darurat baru berlaku BPJS Kesehatan.
Hal itu dialami Pniel A Panjaitan usia 1.8 tahun yang dibawa orang tuanya berobat di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Selasa (01/04/2024) pagi.
Karena penolakan itu, Pniel A Panjaitan akhirnya di bawa berobat ke Rumah Sakit Metta Medika Kota Sibolga Jln. S. Siswomiharjo No. 34 Sibolga, tanpa ada masalah dan diterima dan dilayani.
Menjadi pertanyaan kenapa segitunya RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing? Peraturan apa yang diberlakukan?. Kenapa jika di RS Metta Media tidak ada masalah?
Apakah karena RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga milik Pemerintah Daerah lain peraturan dengan RS Swasta Metta Medika Sibolga yang well come?
Berita ini diturunkan masih berupaya menghubungi Direktur RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing untuk dikonfirmasi.(Demak MP Panjaitan/Pance)
