KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR.COM. Ancaman terhadap Kepala Desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan media online semakin meresahkan.
Modus operandi yang digunakan pelaku masih sama, mengirimkan surat tanpa kop surat resmi redaksi namun dengan stempel basah media online resmi tetapi tanpa di tanda tangani oleh pimpinan redaksi.
Surat tersebut berisi tudingan kejanggalan di Pemerintahan Desa, tetapi kejanggalan tersebut juga terkesan mengada-ada atau tidak jelas dan mengancam publikasi berita negatif jika sejumlah uang tidak diberikan, ujar Kades saat di temui di kantor Desa pada hari Kamis (06/02/2025)
Di duga surat tersebut bukan dari redaksi karena nomor telepon yang tertera tidak sesuai dengan nomor resmi redaksi media online yang dimaksud, dan tidak ada kop surat.
Parahnya, meskipun Sekdes yang telah menerima ancaman memberikan uang sebesar Rp 500.000,- pada hari Rabu (05/02/2025) ke atas nama yang berinisial MS Bank BCA dengan nomor rekening 3337XXXXXXX tetap saja mendapatkan ancaman.
Kemudian sekdes menambahkan lagi Rp1.500.000,- melalui transfer di hari yang sama atas saran teman sekdes desa lain yang sama pernah menjadi korban pemerasan sebesar Rp 2.000.000,- dengan dalih supaya kondusif.
Melalui transfer di hari yang sama dengan waktu yang berbeda dengan dalih oknum tersebut tidak menggangu lagi dan kondusif.
Tetapi oknum tersebut kembali meminta tambahan uang sebesar Rp1.000.000,- dengan ancaman akan tetap mempublikasikan berita negatif tersebut kalou uang tidak di transfer lagi Ia bahkan menyatakan bahwa pers rilis sudah berada di meja redaksi dan harus di transfer melalui Bank BRI
atas nama yang berbeda berinisial Mr Sn dengan nomor rekening 732XXXXXXXXXXXX.
"Setelah di transfer 2 kali yang pertama sebesar Rp 500.000,- dan yang kedua Rp 1.500.000,- dia bilang pers rilis sudah di meja redaksi dan akan tetap dipublikasikan kalau uangnya nggak ditambah Rp 1000.000,- lagi," ujar kepala desa yang sekdesnya menjadi korban, yang masih enggan disebutkan namanya.
Kasus ini semakin mengkhawatirkan karena menunjukkan betapa liciknya modus pemerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut.
Kades juga merasa aneh kenapa bisa tau nomor WhatsApp saya dan Sekdes padahal kami belum pernah bertemu apa lagi kenal.
Kades berharap kejadian ini juga menggaris bawahi pentingnya kewaspadaan bagi para Kepala Desa dan aparat Desa lainnya terhadap modus-modus kejahatan serupa, ungkapnya.
Salah satu kepala desa di kabupaten Bandung yang mendapat dukungan dari Kades lain pada hari ini Kamis (06/02/2025).
Melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian atas dugaan pencemaran nama baiknya saja tetapi dugaan pemerasannya tidak laporkan,
Sampai berita ini tayang pihak lainnya belum berhasil dikonfirmasi. (Ayi Supriatna)