Rumah Ketua KPU Tapteng Terbakar, Uang Sekitar 60 Juta Ikut Hangus

Iklan Semua Halaman

.

Rumah Ketua KPU Tapteng Terbakar, Uang Sekitar 60 Juta Ikut Hangus

Staff Redaksi Banten
Jumat, 10 Januari 2025
Teks Photo: Kondisi rumah Ketua KPU Tapteng, Wahid Pasaribu setelah terbakar.


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapanuli Tengah, Wahid Pasaribu terbakar saat dirinya menghadiri sidang gugatan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Kamis (9/1/2025). 


"Bapak belum bisa pulang karena sedang menghadiri gugatan sengketa pilkada di MK. Hanya anggota komisioner lainnya yang bisa pulang," kata Istri Ketua KPU Tapteng, Hamidah Hariati kepada awak media di depan rumahnya yang terletak di sekitar Pasar Onan Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Jum'at (10/1/2024) pagi.  


Ibu dari 6 orang anak ini menceritakan bahwa kejadian naas ini terjadi pada Kamis (7/1/2025) sekira pukul 21.00 WIB. Api tak hanya membakar tempat tinggal mereka namun juga ikut melahap rumah tetangganya milik marga Simatupang. 


Saat terjadi kebakaran, kata Hamidah, rumah dalam keadaan kosong sedangkan dirinya sedang berada di luar untuk membeli nasi goreng bersama anaknya. 


"Saya dapat kabar dari tetangga bahwa rumah saya tengah terbakar. Saat membuka pintu, api sudah menyembur. Yang berhasil diselamatkan hanya tiga unit sepedamotor," ucapnya lirih. 


Lanjut Hamidah, Tak hanya menghanguskan seluruh bagian rumah serta isinya, uang sebesar Rp. 62 Juta yang baru ditarik beberapa jam sebelum kejadian juga ikut dilalap api. 


"Uang tidak ikut terbakar paling bersisa Rp. 3 juta padahal uang itu akan ku pergunakan untuk biaya pengobatan anakku," ujarnya.


Ditanya soal penyebab api, ia menjawab tidak tahu karena seharian kemarin dirinya tidak melakukan aktivitas memasak di dalam rumah.  


"Saya ga tahu darimana asal api. Saya pasrahkan kepada Tuhan agar membalas perbuatan orang yang jahat," ungkapnya. 


Abdul Simatupang, tetangga Wahid Pasaribu harus ikut berduka disebabkan rumahnya terkena imbas atas peristiwa itu. Ia juga tak menyangka harta bendanya akan habis seketika. 


"Saat kejadian, saya di warung. Saya tinggalkan adik di rumah. Tetangga bilang rumah terbakar. Cepat cepat saya pulang, api sudah besar. Tak ada yang bisa diselamatkan kecuali pakaian saja," tuturnya. 


Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Tapteng, Irwan Tanjung mengatakan, timnya mendapat perintah dari Kasatpol PP dan Damkar untuk memadamkan api di Poriaha sekitar pukul 21.24 WIB dan segera berangkat ke TKP. 


"Kita berangkat dengan 2 mobil damkar dan dibantu 3 unit dari damkar Kota Sibolga. Sesampainya disana, api dijinakkan dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.30 WIB," terangnya. 


Atas peristiwa ini, kerugian ditaksir sebesar ratusan juta rupiah. Pihak kepolisian juga telah memasang police line di Tempat Kejadian Perkara. (Rossy Hutabarat)

close