TAPSEL | MEDIA-DPR.COM. Selama 11 tahun, PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe konsisten jaga kualitas air dengan melakukan uji baku mutu sisa air proses limbah. Hal ini dilakukan sebagai bukti tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan, memastikan sisa limbah tidak mencemari ekosistem sungai Batangtoru.
PTAR selaku pengelola kembali lakukan uji laboratorium terakreditasi terhadap air sisa limbah tambang per Desember 2024 menunjukkan 11 parameter kualitasnya berada di bawah ambang batas yang ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004.
General Manager dan Deputy Director Operations Agincourt Resources, Rahmat Lubis mengatakan, keberlanjutan keanekaragaman hayati disekitar lingkar tambang merupakan perhatian utama dari perusahaan sehingga sangat penting mengelola air sisa proses di instalasi pengolahan air yang berada di dalam site Martabe dengan menggunakan teknologi canggih.
"Kami terus berinovasi dalam mengelola air sisa proses tambang dan memastikan tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan terhadap ekosistem Batangtoru," katanya kepada Wartawan, Selasa (21/1/2025).
Ia mengungkapkan, bahwa setiap bulannya sejak tahun 2013 bersama Departemen Lingkungan PTAR memantau kualitas air sisa proses tambang dengan cara mengambil sampel air di delapan titik pembuangan.
"Teranyar, PT Agincourt Resources mensosialisasikannya kepada masyarakat pada 17 Januari 2025 di Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan dengan melakukan sosialisasi diawali dengan pembukaan segel dokumen hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh tim ahli dari Provinsi Sumatera Utara, yakni Ir. M. Eka Onwardana, MT serta Drs Chairuddin, MSc," terangnya.
Data hasil uji menunjukkan tingkat keasaman air (pH) 7,11-7,18 (rentang baku mutu 6,0 -9,0), padatan tersuspensi (TSS) 3-4 mg/L (baku mutu maksimal 200 mg/L), Sianida Bebas 0,005 - 0,007 mg/L (baku mutu maksimal 0,5 mg/L), Arsenik (As) 0,0012 0,0015 mg/L (baku mutu maksimal 0,5 mg/L), Kadmium (Cd) 0,0090 -0,0098 mg/L (baku mutu maksimal 0,1 mg/L), dan Kromium (Cr) kurang dari 0,001 mg/L (baku mutu maksimal 1 mg/L).
Selain itu, Tembaga (Cu) 0,020 -0,022 mg/L (baku mutu maksimal 2 mg/L), Timbal (Pb) kurang dari 0,001 mg/L (baku mutu maksimal 1 mg/L), Merkuri (Hg) kurang dari 0,00005 mg/L (baku mutu maksimal 0,005 mg/L), Nikel (Ni) 0,075 - 0,076 mg/L (baku mutu maksimal 0,5 mg/L), serta Seng (Zn) 0,058 -0,064 mg/L (baku mutu maksimal 5 mg.
"Dua kali dalam setahun kami rutin mengadakan diseminasi dan pengumuman hasil laboratorium air sisa proses Tambang Emas Martabe sebagai bagian dari komitmen transparansi kami," lanjut Rahmad Lubis.
Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Sofyan Adil Siregar mengatakan jika PTAR selalu berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan patut mendapat apresiasi atas konsistensinya menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami mengapresiasi dukungan masyarakat lingkar tambang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan diseminasi yang dilakukan 6 bulan sekali ini. Diharapkan Tim Terpadu yang mencakup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, perwakilan 15 desa lingkar tambang dan para tenaga ahli dapat terus bekerjasama untuk Tapanuli Selatan yang lebih baik," tutupnya. (Rossy Hutabarat)