Dukung Asta Cita, Pj Bupati Tapteng : Kelola Dana Desa Tanpa Korupsi

Iklan Semua Halaman

.

Dukung Asta Cita, Pj Bupati Tapteng : Kelola Dana Desa Tanpa Korupsi

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 14 Desember 2024
Teks photo: Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta bersama Prof. Pujiyono Suwandi ketika memberikan pemaparan di Labersa Hotel dan Convention Center Samosir, Kamis (12/12/2024). 



SAMOSIR | MEDIA-DPR.COM. Pj Bupati Tapanuli Tengah, Sugeng Riyanta menyatakan kesiapan Pemkab Tapteng dalam mendukung dan menjalankan visi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 


Dalam hal ini, Sugeng memproyeksikannya dengan memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada Kepala Desa se-kabupaten Tapanuli Tengah dalam mengelola dana desa yang bebas/bersih dari korupsi. 


Visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, kata Sugeng, dituangkan dalam Misi 8 program Asta Cita diantaranya swasembada pangan, ekonomi kreatif, peningkatan lapangan kerja, peningkatan pembangunan SDM, hingga hilirisasi dan industrialisasi melalui pembangunan desa, reformasi birokrasi, dan terwujudnya harmonisasi kehidupan bermasyarakat.


"Dalam hal pembangunan desa yang anggarannya dibiayai dari dana desa, harus dikelola dengan baik untuk mensejahterakan dan meningkatkan kualitas SDM, sehingga jangan ada yang disalah gunakan untuk keuntungan pribadi," ucapnya di Labersa Hotel dan Convention Center Samosir, Kamis (12/12/2024). 


Pj Bupati Tapteng menegaskan, Pemerintah Desa (pemdes) harus ikut andil dalam menyusun APBDes yang sejalan dengan program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto. 


"Makanya saya minta dana desa ini tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhannya. Kalau dana desa ini dikorupsi maka akan merusak tatanan kehidupan di masyarakat," katanya. 


Digandeng sebagai narasumber, Ketua Komisi Kejaksaan RI, Prof. Pujiyono Suwandi memaparkan, bahwa korupsi bukanlah tindakan pencurian biasa melainkan memiliki stigma yang luar biasa di masyarakat. 


"Dari beberapa kejadian keluarganya ikut menanggung beban moral dari tindakan korupsi ini," sebutnya. 


Selain itu, dikatakan Prof Suwandi, korupsi juga merugikan pemerintah terutama merugikan masyarakat yang ditandai buruknya kualitas pelayanan dikarenakan keserakahan dan kesewenang-wenangan.


"Ketika ada kekuasaan, maka ini akan merasa sesuka hati untuk menguasai sesuatu yang bukan hak pribadi. Makanya kalau ingin negara kita ini menjadi maju, maka korupsi harus dihilangkan," pungkasnya. 


Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyematan ulos dan pemberian cendramata berupa plakat oleh Pj Bupati kepada Prof. Pujiyono Suwandi.


Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda), Plt Kadis PMD Tapteng, Kepala Desa dan Sekdes se-Kabupaten Tapanuli Tengah. (*)



close