JAKARTA | MEDIA-DPR.COM. Tim evaluasi dari Itjend Kemendagri apresiasi Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta atas terhadap upaya menjalankan tugas dan tanggungjawabnya pada Triwulan IV masa penugasan.
Sugeng dinilai telah banyak melakukan perubahan dan keberhasilan dalam bidang Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan dan merekomendasikan perpanjangan masa jabatan Pj Bupati Tapanuli Tengah.
Hal ini dipaparkan oleh Tim Evaluator Itjend Kemendagri saat Sugeng Riyanta mengikuti rangkaian Evaluasi Kinerja Triwulan IV Penjabat Kepala Daerah di lantai 8 Gedung Itjend Kemendagri Jakarta, Kamis (31/10/ 2024).
Tim Evaluator yang hadir yakni Inspektur IV Muhammad Dimiyati, Bachtiar Sinaga, (Ahli Utama Inspektorat Jenderal), Rolekson Simatupang (PPUD Ahli Utama Itjen Kemendagri), Tumonggi Siregar (Auditor Ahli Utama), Drs. Aswan M.Si (Ahli Muda Itjen Kemendagri).
Beberapa masukan dari Tim Evaluator yang mendapatkan apresiasi khusus seperti pengendalian inflasi yang stabil dibawah rata-rata nasional yaitu pada angka -0,61% karena solidnya TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dalam mengendalikan arus inflasi di Kabupaten Tapanuli Tengah melakukan pemantauan harga barang dan stock, melaksanakan sidak pasar, melaksanakan gerakan Pangan Murah dan penyaluran dan pengawasan distribusi pupuk dan harga pun sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Selain itu, keberhasilan penanganan kemiskinan ekstrim melalui program Tapteng "MEMBARA", yaitu membangun rumah Rakyat. Program ini dilakukan semula dengan dana dari sumbangan pihak ketiga (non APBD) sebesar Rp. 2.992.399.276 dan telah membangun sebanyak 119 unit Rumah Layak Huni dari target 700 rumah bagi masyarakat Tapanuli Tengah atau 27%.
Selanjutnya, pada P APBD TA 2024 dianggarkan Rp. 1.000.000.000 untuk pembangunan Rumah Layak Huni untuk 27 rumah sehingga target keseluruhan 727 Rumah Layak Huni dengan total anggaran Sumbangan pihak ketiga dan P APBD Rp. 3.992.399.276.
Sugeng Riyanta juga mencetak keberhasilan signifikan dalam menekan prevalensi stunting di kabupaten Tapanuli Tengah per September 2024 yaitu 163 balita stunting (0,8%). Angka tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan bulan Februari 2024 yaitu 215 Balita stunting (1,14%), bulan Juni Prevalensi stunting 181 balita stunting (0,34%), bulan agustus 170 balita (0,8), jadi menurut Sitem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (E-PPGBM) jumlah balita stunting semakin sedikit yaitu 163 orang.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) prevalensi Stunting di kabupaten Tapanuli Tengah 23,8% tahun 2023, hal ini mengalami kemajuan jika dibandingkan tahun 2022 yaitu 30,5% atau penurunan prevalensi Stunting 6,7%, dan target Prevalensi Stunting Tahun 2024 di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 14%.
Pencapaian UHC dan Penghargaan UHC dari Wakil Presiden. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memperoleh Penghargaan UHC (Universal Coverage Health) atas keberhasilannya melindungi Kesehatan Masyarakat Tapanuli Tengah dengan pencapaian target UHC 96,98 % yaitu dari jumlah penduduk 367.491 jiwa dengan capaian peserta JKN 356.405 jiwa per September 2024.
Pj Bupati mampu mengendalikan stabilitas politik selama tahapan pilkada, ketegasan dan konsistensi dalam menjaga netralitas ASN dengan mengeluarkan Surat Instruksi Bupati Tapanuli Tengah Nomor 800.1.6.2/3676.1/2024 tanggal 30 September 2024 tentang Netralitas Aparatur Sipil Negara, Kepala Desa dan Perangkat Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Pada Masa Kampanye Tahun 2024 dan telah melakukan penjatuhan hukuman disipilin kepada kepala Desa, ASN yang tidak netral dalam proses tahapan Pilkada Tapanuli Tengah.
Dalam pemaparannya, Pj Bupati Tapanuli Tengah menyampaikan laporan 5 (lima) aspek dari 10 (sepuluh) aspek prioritas penilaian yaitu aspek, inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, tingkat Pengangguran terbuka (TPT) dan penyerapan Anggaran Pemkab Tapanuli Tengah. (Rossy Hutabarat)