BANDUNG | MEDIA-DPR.COM. Peristiwa longsor yang terjadi di Kampung Cihideung, RW 06, Desa Tri Bakti Mulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada Jumat (29/11/2024) mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan.
Tidak hanya merusak lingkungan sekitar, longsor tersebut juga menyebabkan sejumlah tiang fiber optik jaringan internet roboh dan menimpa rumah warga.
Sehingga kejadian ini memicu tuntutan ganti rugi dari pemilik rumah yang terdampak.
Berdasarkan laporan dan pantauan langsung di lokasi kejadian, beberapa tiang fiber optik yang terpasang di pinggir jalan raya ambruk akibat tanah longsor.
Material tiang yang berat menimpa pagar besi rumah milik Anzas Mara, mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di bagian belakang rumah, termasuk kerusakan pada pagar dan kolam.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar, karena beberapa tiang lainnya tampak rapuh dan berpotensi roboh jika tidak segera ditangani.
"Kekecewaan dan rasa ketidakadilan dirasakan Agus Gustiwa, adik Anzas Mara. Mereka mengeluhkan lambannya respon dari pihak perusahaan penyedia layanan internet yang memasang tiang fiber optik tersebut."
Agus menyampaikan keluhannya melalui "Sejak kemarin tiang sudah roboh menimpa rumah kakak saya, tetapi hingga saat ini belum ada tindakan dari pihak perusahaan," ungkap Agus.
Agus menegaskan bahwa pihak keluarga ingin menghubungi perusahaan tersebut, namun belum tau perusahaan apa, Mereka bahkan tidak mengetahui perusahaan mana yang bertanggung jawab atas tiang fiber optik tersebut.
Kerusakan pagar besi dan kolam milik Anzas Mara cukup signifikan.
Pagar besi di bagian belakang rumah, yang melindungi kolam, mengalami kerusakan parah akibat tertimpa tiang fiber optik yang roboh.
Biaya perbaikan diperkirakan akan cukup besar, sehingga keluarga Anzas menuntut ganti rugi dari pihak perusahaan penyedia layanan internet.
Mereka berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi dan segera melakukan perbaikan serta memberikan kompensasi yang layak atas kerugian yang diderita.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya aspek keselamatan dan perawatan infrastruktur jaringan telekomunikasi, terutama di daerah rawan bencana seperti Pangalengan.
Pihak perusahaan penyedia layanan internet perlu meningkatkan pengawasan dan perawatan jaringan, serta memiliki prosedur tanggap darurat yang efektif untuk menangani kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam dan risiko yang mungkin ditimbulkan.
Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan upaya mitigasi bencana dan memastikan keselamatan warga terlindungi.
Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam dan dampaknya terhadap infrastruktur publik.
Kejadian robohnya tiang fiber optik di Pangalengan akibat longsor merupakan peristiwa yang menyoroti pentingnya perawatan infrastruktur, respon cepat dari pihak perusahaan, dan hak warga atas ganti rugi atas kerugian yang diderita.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat. (Ayi Supriatna / Dher)