KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR COM. Di Pangalengan, program bantuan makanan untuk lansia menuai keluhan.
lansia penerima bantuan mengeluhkan kualitas makanan yang diberikan. Bahkan sampai membuang makanan karena basi," ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
"Mereka bertanya-tanya dari mana makanan itu dimasak dan siapa yang memasaknya."
Sangat disayangkan, program yang seharusnya bermanfaat justru terbuang sia-sia. "Harga makanan itu sekitar Rp 15.000,- sampai Rp 20.000,-," tambah warga tersebut.
"Sayang jika makanan yang sudah dibeli dengan biaya cukup mahal tersebut terbuang begitu saja."
Lansia mengungkapkan keinginan mereka untuk mendapatkan makanan yang layak konsumsi.
Mereka juga berharap program bantuan ini dapat dijalankan dengan lebih baik agar benar-benar bermanfaat bagi mereka, ungkap ungkap warga.
Kasi Sosbud Kecamatan Pangalengan , Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat yang bernama Yadi, pada saat di pinta keterangan Senin (28/10/2024).
Membantah isu yang beredar terkait paket makanan untuk para lansia di Pangalengan yang tidak layak konsumsi.
Ia menegaskan bahwa program bantuan makanan dari Kemensos berjalan dengan baik dan kualitas makanan selalu terjaga, imbuhnya.
Yadi menjelaskan bahwa pihaknya rutin memberikan pengarahan dan pelatihan kepada para kurir yang mengantarkan makanan, serta memastikan pengiriman tepat waktu agar makanan sampai kepada para lansia dalam kondisi baik.
Ia juga menyebutkan bahwa program ini menjangkau 135 KPM dari 13 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Pangalengan dengan jumlah KPM per Desa berbeda-beda dan dilakukan pembagian nasi box dua kali sehari, yaitu pagi dan siang.
Meskipun Kasi Sosbud telah memberikan penjelasan, isu terkait kualitas makanan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Sementara Otas selaku PSM kecamatan kami juga ikut memantau tiap hari dan terkait isu yang beredar itu memang nasi bok pernah basi karena jangkauan sangat jauh dan waktu motor kurir mogok, ungkapnya.
Pihak terkait perlu melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.
Dan agar bisa memastikan program bantuan dari pemerintah benar-benar berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya. (Ayi Supriatna)