SERANG | MEDIA-DPR.COM. Calon Bupati Serang Andika Hazrumy menargetkan sektor pariwisata di Kabupaten Serang bisa menjadi tujuan atau destinasi wisata Nasional dan Mancanegara.
Menurutnya pariwisata Kabupaten Serang mempunyai modal yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Andika menyebut kawasan wisata pantai Anyer sebagai salah satu modal yang dimiliki Kabupaten Serang itu.
"Siapa tidak kenal Anyer. Ini modal kita. Pariwisata Kabupaten Serang harus jadi destinasi wisata Nasional dan mancanegara," kata Andika kepada pers usai pertemuan dengan warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Senin 7 Oktober 2024.
Untuk itu kata dia, hal tersebut telah secara resmi dimasukkan ke dalam visi-misi pencalonannya bersama pasangannya, Calon Wakil Bupati Serang Nanang Supriatna.
Penataan pariwisata kata dia, tercantum pada misi ketiga yang secara keseluruhan berbunyi mewujudkan penataan ruang yang berwawasan lingkungan melalui peningkatan sarana prasarana dan permukiman serta penguatan sektor pertanian, wilayah pesisir, pariwisata, serta perdagangan dalam rangka mendorong pembangunan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan misi di sektor pariwisata ini Andika mengatakan dirinya akan melakukan standarisasi tarif dan pelaku UMKM melalui sebuah regulasi pemerintah daerah.
Berikutnya akan dilakukan pengelolaan daya tarik wisata, pengelolaan Destinasi pariwisata Kabupaten, pengelolaan kawasan strategis pariwisata Kabupaten hingga penetapan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
Andika juga menyebut akan melakukan pemasaran pariwisata di dalam dan Luar Negeri mengenai daya tarik, destinasi dan kawasan strategis pariwisata tersebut.
"Kami juga akan melaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif sejak level yang paling dasar," paparnya.
Andika mencontohkan, kawasan wisata pantai Anyee seharusnya mampu memiliki lenght of stay atau LoS wisatawannya di angka 2,5 hari. Andika menyebut pengembangan unsur atraksi pariwisata seperti pementasan tari kecak di Bali dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai keinginan itu.
"Di Bali itu wisatawan mau nonton tari kecak itu sampe antri loh," katanya.
Andika mengulas dalam promosi pariwisata dikenal istilah 3 A atau aksesebilitas, amenitas dan atraksi. Dalam konteks pariwisata di Kabupaten Serang khususnya kawasan Anyer dan sekitarnya, unsur aksesebilitas dirasa sudah mencukupi dengan keberadaan jalan-jalan akses ke kawasan wisata yang sudah dalam kondisi baik dengan betonisasi.
"Sudah tidak ada lagi kesulitan wisatawan dari mana saja untuk mengakses Anyer, baik jalan-jalan utama maupun jalan alternatif semua sudah beton dan sampai sekarang terus dilakukan pelebaran-pelebaran," papar Andika.
Untuk unsur amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata di luar akomodasi, Andika menyakini hal itu bisa tumbuh seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang. "Kalau melihat rumus ini, satu yang belum maksimal kita lakukan adalah unsur atraksi," imbuhnya.
Andika mengatakan, bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Serang khususnya sangat lengkap, mulai dari wisata alam seperti pantai, laut, gunung, curug hingga wisata ziarah tadi.
"Untuk itu saya yakin dengan pengembangan yang tepat pariwisata kita dapat maju seperti di daerah-daerah lain yang sudah maju pariwisatanya," paparnya.
Andika mengulas upaya-upaya pengembangan pariwisata sebetulnya sudah dilakukan dirinya saat menjabat sebagai Wagub Banten mendampingi Gubernur Banten Wahidin Halim pada 2017-2022.
Andika menyebut revitalisasi sejumlah destinasi wisata jiarah khususnya wisata jiarah di kawasan Kesultanan Banten atau Banten Lama sebagai salah satu tonggak pengembangan pariwisata yang dilakukannya saat itu.
Menurutnya, berpuluh tahun Banten Lama seperti tak terurus atau berbanding terbalik dengan nama besarnya sebagai salah satu tempat bersejarah karena pernah menjadi peradaban yang masyhur.
"Waktu saya baru jadi wagub, Banten lama itu seperti tak tersentuh. Padahal pengunjungnya itu 10 ribu orang per harinya, tapi itu tidak jadi apa-apa buat daerah dan masyarakatnya," kata Andika.
Mengingatnya besar potensi yang dimiliki Banten Lama, lanjutnya, Pemprov Banten saat itu kemudian memutuskan untuk melakukan revitalisasi, bukan hanya desnitasi jiarah dan sejarahnya melainkan juga termasuk merevitalisasi sistem pengelolaannya.
"Alhamdulillah sekarang sudah tertata dengan baik dan rapih, menjadi lebih layak untuk dikunjungi wisatawan dan menjadi berdampak bagi perekonomian daerah," ujarnya. (*)