Belum Bayar Uang Seragam, Kepsek SDN 158502 Sibuluan Suruh Siswa Pulang

Iklan Semua Halaman

.

Belum Bayar Uang Seragam, Kepsek SDN 158502 Sibuluan Suruh Siswa Pulang

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 26 Oktober 2024


TAPTENG  | MEDIA-DPR.COM. Viral di media sosial terkait seorang anak yang duduk di Sekolah Dasar Negeri 158502 Sibuluan disuruh pulang oleh Kepala Sekolahnya untuk menjemput yang seragam penjas yang tak kunjung dilunasi oleh orangtuanya. 


Video yang diunggah oleh akun Facebook Andreashtg yang diduga merupakan milik orangtua Anita Hutagalung (7) beberapa hari yang lalu sontak mendapat tanggapan beragam dan sudah banyak dibagikan oleh netizen.


Saat diwawancarai oleh awak media, Andreas Hutagalung membenarkan dirinya memposting rekaman video tersebut dikarenakan kesal atas tindakan Plt Kepala Sekolah SDN 158502 Sibuluan yang sudah dua hari berturut-turut menyuruh gadis kecilnya pulang sewaktu kegiatan belajar masih berlangsung. 


"Kesal kurasa karena si nita disuruh pulang. Kemana aku mau mengadu jadi kubuatlah video itu dan kukirim ke group MAMA. Dari group MAMA lah ketahuan semua itu," tutur Andreas Hutagalung kepada Wartawan melalui seluler, Jum'at (25/10/2024) sore. 


Bapak dari dua anak ini mengakui jika ia memang belum melunasi pembayaran uang seragam olahraga tersebut dikarenakan keadaannya yang acap kali sakit ditambah pekerjaan mereka yang hanya buruh serabutan.


"Ga ada yang menetap kerjaanku kak, hanya berharapkan panggilan dari orang yang butuh. Sama dengan istriku yang hanya buruh cuci atau ke ladang orang," ucap lelaki berperawakan kurus ini dengan cacat di bagian mata sebelah kanan. 


Ditambahkan oleh istrinya, boru Siregar bahwa Plt Kepala sekolah tak segan meminta pembayaran uang baju penjas tersebut meski di tempat publik. 


"Ibu Plt Kepsek pernah menagih pembayaran di tempat umum seperti ketika melayat, di onan (pasar.red). Bayar uang baju itu, mananya, kapan kau bayar," ucapnya sembari menirukan. 


Ditemui di ruang kerjanya, Plt Kepala Sekolah, Siti Mawarni Simamora membenarkan dirinya menyuruh pulang anak itu untuk mengambil uang pembayaran seragam olahraga yang sudah setahun lebih tak kunjung lunas. 


Ia berpendapat jika pihak sekolah tidak dapat sepenuhnya dipersalahkan atas kejadian tersebut. (Rossy Hutabarat)

close