Komentar
KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR.COM. Rapat konsolidasi terkait program Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) dan Bantuan Pangan Non Tunai (Sembako) yang diselenggarakan di gedung serbaguna Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Senin (30/09/2024).
Dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Apdesi Pangalengan, para pendamping PKH, TKSK, supplier, Puskesos, dan agen dari 13 desa di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Korcam Pendamping PKH Dedi menekankan pentingnya penggunaan dana bantuan sesuai dengan peruntukannya.
Dana PKH, harus digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan gizi anak. Ia juga meminta para agen untuk mengumpulkan daftar hadir guna memastikan pencairan bantuan dan meminimalisir potensi penyimpangan, imbuhnya.
Korcam juga mengingatkan bahwa pengawasan terhadap penggunaan dana bansos akan terus dilakukan, baik oleh pihak terkait termasuk di pantau Aparat Penegak Hukum (APH).
Ia menegaskan bahwa pendamping dan pemerintah desa akan dimintai pertanggungjawaban jika terjadi penyimpangan.
Ia juga mengingatkan agar dana bantuan tidak digunakan untuk keperluan konsumtif seperti bayar bank emok, ujarnya.
Di sisi lain, Ade Sukmana selaku TKSK (Tenaga Kerja Sosial Kecamatan) menekankan pentingnya keamanan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) milik KPM.
Ia meminta agar kartu ATM tidak disimpan di agen, ketua RT/RW, puskesos, atau ketua kelompok, melainkan dipegang langsung oleh KPM.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan mempermudah proses jika ada kejadian yang tidak di harapkan.
Ade juga kembali mengingatkan agar dana bansos digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Dana PKH untuk kesehatan, pendidikan, dan gizi anak, sedangkan dana bantuan sembako untuk kebutuhan pangan.
Rapat konsolidasi ini menjadi upaya penting untuk memastikan penyaluran dan penggunaan dana bansos PKH dan BPNT yang berdampak positif bagi penerima manfaat, pungkas Ade. (Ayi Supriatna)
