SERANG | MEDIA-DPR.COM. RSUD Banten umumkan progres signifikan dalam pembangunan fasilitas kanker yang sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi keterbatasan akses pengobatan kanker yang sering memaksa pasien dari Serang dan sekitarnya untuk menuju Jakarta, RSUD Banten kini tengah mengembangkan dua bunker radioterapi, yakni bunker brachyterapi dan bunker linac (4/9/2024).
Direktur RSUD Banten, Dr. Danang Hamsah Nugroho menjelaskan, sedang melakukan pembangunan dua bunker radioterapi untuk meningkatkan layanan kanker bagi masyarakat di Serang dan sekitarnya.
Pembangunan bunker ini merupakan langkah penting untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kanker, mengingat banyak masyarakat yang harus bepergian jauh ke Jakarta untuk mendapatkan pengobatan.
Dr Danang juga menjelaskan, Proyek ini melibatkan dua jenis bunker: bunker brachyterapi dan bunker linac. Pembangunan bunker brachyterapi didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan anggaran sekitar Rp5,2 miliar, sedangkan pembangunan bunker linac menggunakan dana dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan pagu sekitar Rp14,5 miliar. Pemilihan kontraktor dilakukan melalui e-katalog dan negosiasi yang ketat, sehingga efisiensi anggaran dapat terjaga hingga ratusan juta rupiah.
“Proyek ini diawasi secara ketat oleh Kejaksaan Tinggi Banten dan mendapatkan audit dari Inspektorat Provinsi Banten untuk menjamin transparansi,” ungkap Dr Danang.
“Kami juga terus berkonsultasi dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai mitra kami dalam pelayanan kanker,” tambahnya.
Terkait dengan perubahan plang proyek, Dr. Danang menjelaskan, “Perubahan pada plang proyek disebabkan oleh kesalahan cetak dan telah diperbaiki sesuai dengan ketentuan kontrak," ujarnya.
Ia juga berharap agar pembangunan ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Kami berharap proyek ini dapat selesai dengan lancar dan menyediakan fasilitas pengobatan kanker yang memadai bagi pasien di daerah kami,” tutup Dr. Danang. (*)