CIBINONG | MEDIA-DPR.COM. Bung Tenjo menyampaikan ke awak media soal bagaimana Rencana Pj. Bupati Bogor yang ingin mencatat Rekor Muri dengan 17.000 Nasi liwet pada Peringatan HUT RI Ke-79 Gagal, dikabarkan katanya Asmawa Tosepu (Pj. Bupati Bogor) ngamuk ngamuk.
Bung Tenjo melihat dari sisi yang lain, soal bagaimana bukan gagal atau terlaksananya Rencana Pj. Bupati tersebut, bukanlah soal bagi Bung Tenjo... toh memang juga tidak ada yang begitu kuat yang melatar belakangi hingga Rencana itu Terjadi, gak jelas Pj. Bupati itu... "ngapain"...
Justru Bung Tenjo mengkritik dua hal soal bagaimana kenapa Itu bisa dipikirkan, yang kedua jikapun terlaksana itu bersumber dari Anggaran yang mana? kita juga gak ngerti kan 17.000 liwet itu Konsepnya apa, "saya pikir Pj. Bupati ini gak jelas".
Ia menambahkan, lebih dari itu ada kesan, Diduga Pj. Bupati meminta (dengan paksaan) kepada semua Pihak yang harus terlibat dalam Rencananya Tersebut, antara lain Kepala Desa, Camat dan Kepala SKPD.
Bung Tenjo menilai ini adalah sebagai bentuk Abuse Of Power, karna ini semua dipaksakan untuk dilaksanakan melibatkan Pihak pihak dibawahnya yang diduga hanya untuk kepentingan Pribadi, kenapa disebut kepentingan Pribadi karna emang ini tujuannya gak jelas, dan tidak ada kaitannya dengan Peringatan HUT RI, ini terkesan hanya ingin memenuhi hasrat pribadinya, terbukti dengan Kegiatan Tersebut gagal karna dan hanya mencapai 15.000 liwet itu artinya rencana tidak tercapai.
"Jadi begini... beliau (Pj. Bupati) adalah pimpinan Tertinggi dilingkungan Pemerintahan Kab. Bogor, dengan wewenangnya bisa banyak hal yang bisa beliau lakukan".
Bung Tenjo menuturkan, harusnya kalau memang ingin memberikan yang terbaik bagi Masyarakat Kab. Bogor jangan bikin liwet dong... Coba (Pj. Bupati) panggil dan temui semua pihak untuk diajak bicara serta berfikir, maupun ikut dimintai pendapatnya dalam memetakan bagaimana Kab. Bogor ini, sehingga akan ada Kebijakan yang berdampak pada kemajuan Daerah...
"Gitu kan... jadi Ko Pj. Bupati ngurusin liwet, udahlah liwet itu biar diurus anak anak Pos Ronda saja". ( Tjp)