Komentar
AMBON | MEDIA-DPR.COM. Program Rutong biru merupakan keterpaduan potensi" yang ada di pesisir maupun kelautan yang ada di negri Rutong yang mencakup ikan tangkap termasuk bagaimana memperluas tangkapan ini berdasarkan hukum adat, hak laut, dan pengelolaan laut yang benar"di miliki Negri Rutong seperti petuanan. Sumber daya pesisir dan laut merupakan tanggung jawab bersama.
Adapun budi daya untuk tidak menangkap secara berlebihan agar potensi"biota yang sangat bernilai bisa di laksanakan dengan pengembangan budi daya lopster, taripang dan lainnya.
Aspek konservasi dari pesisir dan laut, untuk pesisir bisa di liat adanya pohon sagu yang sudah di mulai penanamannya ada juga hutan bakau dengan pelestariannya, ikan samandar yang banyak bertelur di sisi kiri laut dan penyu,semuanya itu akan di kembangkan sesuai potensi ekonomi wisata Kinan yang terkait dengan pesisir dan lautnya, sehingga akan menjadi satu paduan program Rutong ke depan yang disebut dengan Rutong biru.
"3 item program untuk Negri Rutong ke depan. Masyarakat Negri Rutong harus berperan dan berpartisipasi karena sebagus dan sebaik apapun rencana tanpa sokongan masyarakat tidak akan maksimal, untuk itu juga masyarakat dapat bertumbuh dan berkembang secara kesejahteraan dalam peningkatan. Ini tantangan untuk bangkit bersama Itu yang di harapkan," Raja Rutong Reza Maspaitella dalam wawancaranya selasa (27/2/2024).
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat di pastikan kearifan lokal dan prinsip konservasi menjadi bagian dari setiap tindakan
Dalam pola pembangunan tidak bisa terlalu berharap dari Anggaran Dana Desa(ADD) atau Dana Desa(DD) karena sangat terbatas, sehingga pola yang di bangun adakan kerja sama kemitraan dengan pemerintah, dunia usaha juga dunia komunitas yang bertujuan agar kerja sama pengembangan bukan hanya dari dana ADD dan DD saja tetapi ada juga dana investasi dan ini sudah di mulai kerja sama kemitraan untuk perikanan menjajah kordinasi terkait eko wisata di Negri Rutong saat ini. (Jeanet)
