SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM. Sejumlah pedagang Pasar Sibolga Nauli kecewa terhadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Sibolga yang disebut hanya memberikan janji busuk.
"Sudah berulang kali kita naik - turun ke Dinas Perindag ternyata tidak ada titik terang, jadikan kita ngopi-ngopi disini dan coba kita cari solusi siapa tau ada teman-teman yang kasih solusi beberapa hal yang kita buat untuk mengetok hati mereka biar mata mereka terbuka kepada pedagang untuk menyampaikan aspirasi pedagang ini sekarang kita sudah jelas naik - turun, hanya jambu semua, janji yang busuk," sebut Birong Sianturi salah satu pedagang kelapa yang didampingi beberapa pedagang lainnya kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).
Bahkan mereka juga sudah melakukan pertemuan berulang kali terhadap Dinas Perindag, para pedagang hanya diberikan solusi dan lokasi jualan yang tidak layak ditempati.
"Sudah berapa kali dalam satu bulan ini, kita sudah ada berapa kali pertemuan ke Dinas Perindag terkait membahas masalah tempat yang akan diberikan kepada kita, tapi mereka selalu mengarahkan kita ke tempat pedagang ayam," ucapnya.
Setelah disurvey lokasi yang diberikan, para pedagang sebut ternyata lapaknya tidak layak untuk dijadikan lapak jualan. Bahkan mereka mempertanyakan pemindahan lapak tersebut kenapa harus ke lokasi pedagang ayam.
"Kita sudah survei, tempat pedagang ayam tidak layak dan satu lagi, kenapa kita harus dibuang ke sana, ke tempat pedagang ayam, terus kenapa mereka bertahan di sini, dan kenapa kami tidak diprioritaskan pedagang lama," ucapnya.
Sementara katanya, sesuai peraturan Walikota Sibolga nomor satu tentang Pasar Sibolga Nauli bahwasanya pedagang lama akan kembali ketempat lapak jualan semula. Akan tetapi, setelah realisasi para pedagang tidak dapat kembali berjualan ditempat semestinya.
"Kenapa setelah direalisasi di tempat yang diberikan, ditarik lagi tempatnya dan sampai saat ini tidak ada titik terang tempat itu. Dan begitu hebatnya si LS (salah seorang pegawai pasar) berkoar - koar menyebutkan kalau ada uang, ada tempat," jelasnya.
"Jadi kemana tempat yang 96 pedagang ini, berikan kami tempat yang layak untuk berjualan," tambahnya.
Dikatakan, sebagian pedagang baru saat ini dapat berjualan di sekitaran pintu masuk hingga ke pelataran dinding pagar Pasar Sibolga Nauli. Sementara, mereka (pedagang lama) tidak diperbolehkan untuk menempati lapak tersebut.
"Ada apa ini semua? Kenapa mereka berani bisa berjualan, kenapa kami tidak bisa, kami ingin diberikan tempat yang layak. Cuma itu yang kami inginkan," harapnya.
Sebelumnya, 96 pedagang yang telah di data untuk diberikan lapak jualan di areal dinding pasar. Namun pihak Dinas Perindag menarik hak izin penempatan lokasi tersebut, sehingga para pedagang kecewa bahkan kebingungan.
"Datanya itu sudah dimasukkan sama orang itu (Perindag - red), sempat pak Ananta itu memberikan tempat kepada kita di dinding tembok itu, tetapi ditarik kembali. Jadi kami beranggapan pemerintah telah membenturkan kita sesama pedagang, kepada pemuda setempat dan tukang parkir," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindag Kota Sibolga Ananta Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (1/2/2024) terkait keluhan pedagang Pasar Sibolga Nauli, dirinya meminta agar wartawan konfirmasi Kepala Dinas terkait.
"Sudahlah itu, banyak kali cakap, ke Kadis sajalah ya," ucapnya singkat. (*)