TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025 yang dilaksanakan di Desa Pearaja, Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah , Sumut, pada Senin (15/1/2024), diwarnai kericuhan.
Kericuhan bermula saat warga meminta transparansi pengelolaan Dana Desa Tahun 2023, termasuk BLT Dana Desa yang belum tersalurkan. Warga meminta kepala desa beserta perangkat desa menjawab pertanyaan warga seputar pengelolaan dana desa. Namun kepala desa beserta aparatur desa memilih bungkam.
Kepala Des Pearaja, Sampit Tampubolon, yang memimpin Musrenbang hanya mengatakan BLT Dana Desa sudah disalurkan seluruhnya, tanpa menyebutkan berapa jumlah keluarga penerima manfaat (KPM).
"BLT Dana Desa sudah tidak ada dan sudah disalurkan seluruhnya" ujarnya singkat.
Jawaban Kades membuat warga berang hingga mencecar dengan berbagai pertanyaan. Anehnya, setelah melalui perdebatan sengit, BLT Dana Desa yang sebelumnya dikatakan telah tersalurkan seluruhnya, diserahkan kepada lima keluarga penerima manfaat lainnya. Musrenbang akhirnya bubar tanpa mendapatkan kesepakatan usulan pembangunan tahun 2025.
Menanggapi kejadian tersebut, Pj. Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta, menuturkan telah memerintahkan Camat Sorkam untuk menyelesaikan permasalahan antara warga dengan kepala desa.
"Saya sudah meminta Camat Sorkam untuk memediasi. Itukan sudah viral, harus segera diselesaikan," kata Sugeng kepada pers disela-sela kegiatan sidak di kantor Inspektorat Tapteng pada Selasa (16/1/2024) pagi.
Ia juga mengaku kedatangan warga Pearaja bersama kepala desa, yang didampingi Camat Sorkam. ke Kantor Bupati Tapteng di Pandan.
"Tadi Camat Sorkam, warga beserta Kades datang Kantor, katanya ingin bertemu saya. Insya Allah masalahnya telah dapat diselesaikan," pungkasnya. (Rossy)