Komentar
SAMOSIR | MEDIA-DPR.COM. Totem Kamoro dari di Pelataran Totem Dunia, Kawasan Waterfron City Pangururan Kabupaten Samosoir Sumut diresmikan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom.
Sebelumnya, Totem Kamoro dibawa oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Yayasan Maramowe, untuk kemudian diserahkan kepada pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Vandiko T. Gultom menyampaikan terimakasih atas dukungan PTFI berkolaborasi dan bersinergi bersama Pemkab Samosir dalam upaya pelestarian Budaya dengan menghadirkan Totem.
Lebih lanjut Vandiko menyebut, "Totem Kamoro di Danau Toba ini menjadi lambang persahabatan antara suku Batak dan suku Kamoro Papua." Sambungnya.
Totem Kamoro diukir dengan penuh kesungguhan oleh para Pengukir Kamoro dari kampung Mioko di bawah naungan Yayasan Maramowe.
"Tentu kita berharap ini akan memberikan satu keunikan sendiri, walaupun kita memiliki beragam budaya namun kita dapat berdiri bersama" Ucapnya.
"Pesan yang dibawa pelataran ini, tentu dengan adanya totem-totem ini, semakin menguatkan Indonesia sebagai Negara yang berbudaya dan Samosir semakin menyatakan bahwa kami sebagai Daerah titik awal peradaban bangsa Batak," kata Vandiko dalam statementnya, Kamis (23/11/2023).
Sementara itu, Direktur dan EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma menyebutkan Totem Kamoro terlihat tinggi menjulang berdampingan dengan Totem Batak dari Sumut.
"Totem Kamoro yang kini menghiasi Danau Toba dapat membuka Akses pengunjung untuk menyaksikan keindahan seni dan Budaya Papua" Ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, "Totem Kamoro merupakan karya seni seniman kampung Mioko dari pesisir selatan Kabupaten Mimika Papua Tengah, yang dipersembahkan masyarakat Kamoro kepada Masyarakat Batak Kawasan Danau Toba sebagai tanda persahabatan," kata Claus.
"Ketenaran suku Kamoro menarik seorang budayawan kelahiran Hungaria berkebangsaan Amerika Serikat, Kal Muller menggelar pameran khusus bertajuk Kamoro Kakuru (Festival Kamoro) di Kabupaten Mimika" Jelasnya.
Pendiri Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Luluk Intarti menjelaskan kedua totemini menjadi Totem Kamoro tertinggi dan terbesar yang pernah dibuat untuk luar daerah Mimika.
Luluk menjelaskan, "Totem Kamoro terdiri dari dua Totem. Pertama Mbitoro, yaitu Totem sakral dalam adat Karapao dan Wemawe yang merupakan figur leluhur suku Kamoro" Jelasnya.
"Totem Mbitoro memiliki tinggi 8,4 meter, diameter 1,1 meter dengan berat sekitar 6 ton ini, merupakan kelengkapan sakral pada inisiasi Karapao bagi anak-anak lelaki Kamoro untuk memasuki fase remaja dan mempersiapkan diri mengemban pewarisan hak adat" Sebutnya rinci.
"Mbitoro terdiri dari dua bagian, totem Wemawe di bagian bawah serta sayap di bagian atas. Totem ini dibuat dari satu pohon kayu besi (Intsia bijuga). Kemudian, batang pohon diukir menjadi Wemawe dan akarnya sebagai sayap" Katanya.
"Masyarakat Kamoro percaya, Mbitoro ditemukan dari dasar sungai, sesuai mitos bahwa Opokoro Muanoro (manusia yang hidup di atas tanah) dan Mimare Muanoro (sosok roh dalam sungai) adalah pemilik awal Mbitoro" Urainya.
"Selanjutnya Totem kedua, Wemawe memiliki panjang 8,2 m, diameter 98 cm dan berat 3,5 ton. Totem ini melambangkan penghormatan dan ungkapan terima kasih kepada orang tua berkuasa yang belum lama meninggal dunia. Bantuan dan perlindungannya kini diharapkan oleh keturunan mereka" Terangnya.
"Terdapat simbol-simbol dalam totem seperti kulit buaya, gigi ikan, mopere dan lainnya yang dianggap sebagai representasi keseharian hidup nenek moyang Suku Kamoro" Katanya
"Budaya ukir Kamoro ini dapat terus bertahan ketika generasi muda mengetahui bahwa apa yang telah dilakukan pendahulunya menjadi satu kebanggaan tersendiri yang menjadi icon nasional nantinya," kata Luluk.
Diakhir Luluk mengungkapkan "Melalui dukungan dari PT Freeport Indonesia, Yayasan Maramowe memasarkan dan memamerkan hasil kerajinan suku Kamoro hingga ke kota-kota besar lainnya" Pungkasnya.
Selain untuk promosi budaya, produk-produk seni tersebut juga memberi pemasukan tambahan bagi masyarakat karena hasil dari penjualan sepenuhnya dikembalikan kepada para pengrajin. (Rossy).
