Wali Kota Jamal Minta Orang Berduit Tak Beli Bahan Pokok Berlebihan

Iklan Semua Halaman

.

Wali Kota Jamal Minta Orang Berduit Tak Beli Bahan Pokok Berlebihan

Staff Redaksi Media DPR
Sabtu, 03 September 2022


SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM. Wali Kota Sibolga, H.Jamaluddin Pohan meminta orang berduit di Kota Sibolga, agar tidak melakukan pembelian bahan pokok secara berlebihan. Karena hal itu dapat memicu kelangkaan pasokan dan menggiring inflasi. Ujarnya


Lanjut Jamal: “Silakan beli secukupnya, karena orang lain juga sangat membutuhkan bahan pokok, termasuk warga kita yang berasal dari keluarga kurang mampu,” kata Jamal usai memimpin Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di kantornya, Kamis (01/09/2022).


Jamal  juga meminta pedagang untuk tegas menolak jika ada warga yang membeli bahan pokok berlebihan. Pedagang nakal yang kedapatan melakukan aksi penimbunan barang, Pemko Sibolga akan bertindak tegas mencabut izin usahanya. Tegas Jamal


Pemko Sibolga bersama Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan lintas sektoral akan terus berupaya maksimal untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok masyarakat melalui berbagai bauran kebijakan. ungkapnya 


Salah satunya, memutus panjangnya mata rantai perdagangan bahan pokok melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Produsen atau Government to government (G to G). Hal ini pernah dilakukan Pemko Sibolga dengan Pemkab Humbahas dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).


Deputi Kepala Perwakilan BI Sibolga, Jonataruli Sidabalok: "Sejak beberapa tahun ini pihaknya telah menginisiasi kerja sama secara government to government (G to G) dan juga business to business (B to B).


“Tahun 2021 lalu, kami sudah mempertemukan klaster cabai merah di Siborongborong, Taput dengan pedagang besar di Pasar Sibolga Nauli. Terdapat tiga kali transaksi, tapi bukan melalui jalur G to G, melainkan secara B to B,” ucap Jona.


Tahun 2022 ini, BI  akan memfasilitasi memberikan bantuan untuk biaya transportasinya, supaya harga komoditi tersebut tetap stabil.


BI akan memperluas jaringan kerja sama G to G dan B to B ini agar Kota Sibolga tidak tergantung hanya kepada satu daerah produsen saja. Diawali dengan fasilitasi MoU dulu, tentunya. Nanti kita lihat kebutuhannya seperti apa, tergantung situasinya,” kata dia.


Pemko Sibolga Bangun Coolroom. Rakor TPID Sibolga itu juga membahas rencana Pemko Sibolga membangun ruang pendingin (coolroom) berkapasitas 40 ton untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok penyumbang inflasi, semisal komoditas cabai merah, bawang merah dan lainnya. Jelasnya 


Menurut Jamal, pembangunan coolroom berteknologi canggih tersebut akan dilaksanakan tahun ini, anggarannya diambil dari alokasi biaya tidak terduga (BTT).


Ruang pendingin itu nantinya dilengkapi sistem kontrol atmosfer, yang memadukan teknologi pendinginan dan pengontrol kelembaban udara.


“Ini merupakan alat penyimpan komoditi paling mutakhir karena mampu menjaga kualitas produk hingga 6 bulan. Kita yakin, dengan alat ini kita dapat melakukan intervensi ketika harga di pasar mengalami lonjakan kenaikan,” kata Jamal.


Dia berharap, dalam pengelolaannya nanti jangan ada tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang oleh instansi yang terkait, karena ini untuk kepentingan masyarakat.


“Pemko Sibolga tidak berbisnis atau mengambil keuntungan, justru Pemko bertanggungjawab menjaga stabilitas harga dan pasokan sehingga harga pasar tetap normal dan terkendali,” ujarnya.


Menyikapi kabar rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Jamal berharap masyarakat Kota Sibolga tidak melakukan aksi demo.


“Meski demikian, kalau masyarakat hendak menyampaikan aspirasi, tolong jangan anarkis. Karena kita semua tidak menginginkan terjadinya aksi anarkis di kota yang kita cintai ini,” Pungkasnya (Lisbeth Manik SE )

close