Buol (Sulteng) | MEDIA-DPR.COM, Dalam rangka menjaga dan memelihara
kamtibmas di wilayah Kabupaten Buol khususnya jelang hari Raya Idul
Fitri 1443 H, jajaran Polres Buol gencar melaksanakan patroli dengan
meningkatkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) yang dipimpin
perwira pengawas Iptu Trijadi, Sabtu (23/04/2022) sekitar pukul 22.00
WITA.
Patroli dengan rute Taman Puncak Kantor Bupati, Tugu
Simpang Empat, Tugu Simpang, Seputaran Masjid Agung Buol yang berada di
kelurahan Leok II serta kompleks pertokoan di Kelurahan Buol, Kecamatan
Biau.
Pada saat petugas melaksanakan patroli malam tepatnya
didepan Masjid Agung Buol, terjadi kecelakaan lalulintas antara 2 (dua)
unit kendaraan roda dua Suzuki Nex warna putih tanpa nopol dengan Yamaha
Jupiter Z warna hitam tanpa nopol, dimana kedua pengendara sedang
melakukan balapan liar, petugas yang sedang melaksanakan patroli
selanjutnya mengamankan kedua pengendara beserta kendaraannya ke Polres
Buol beserta 3 (tiga) unit kendaraan lainya yang akan melakukan balapan
liar masing-masing Yamaha MX warna biru, Yamaha MX warna merah serta
Suzuki warna hitam yang ketiganya tanpa nopol.
"Kegiatan patroli malam KRYD yang dilaksanakan ini, guna untuk menjaga dan memelihara kamtibmas di wilayah Kabupaten Buol khususnya di ibukota kabupaten dengan sasaran premanisme, miras, balap liar serta penyakit masyarakat lainnya," ucap Iptu Trijadi.
Sementara itu Kapolres Buol AKBP Dieno Hendro Widodo, berpesan kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Buol untuk bersama sama menjaga dan memelihara kamtibmas jelang Idul Fitri 1443 H, serta sesudah Idul Fitri, semoga perayaan hari Raya Idul Fitri tahun ini, berlangsung kondusif.
"Kami sudah menyiapkan personel serta Pospam untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat termasuk yang akan mudik lebaran ke kampung halaman maupun yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Buol. Dan juga kami menghimbau kepada para orang tua agar saling mengingatkan putra-putranya untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kamtibmas diantaranya balap liar, petasan, maupun tawuran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Diarahkan putra-putranya untuk melakukan hal-hal yang positif," kata AKBP Dieno HW. (AS)