Pukat Trawl dan Kapal Handak Penangkapan Ikan yang Merusak Ekosistem Laut Makin Merajalela di Laut Sibolga-Tapteng.

Iklan Semua Halaman

.

Pukat Trawl dan Kapal Handak Penangkapan Ikan yang Merusak Ekosistem Laut Makin Merajalela di Laut Sibolga-Tapteng.

Staff Redaksi Media DPR Jambi
Selasa, 18 Januari 2022

SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM- Komandan Kodim 0211/TT Letkol Czi Mangatas Pandapotan Sibuea SH M.Han terima Kelompok Nelayan Tolong Menolong (KNTM) Sibolga-Tapteng audensi di ruang kerjanya pada Sabtu 14-01-2022 pagi.


Kepada Komandan Kodim 0211/TT, Ketua KNTM Ikmad Luddin Lubis di dampingi Sekretaris KNTM Fazri Tanjung dan Toto Lumban Tobing mengatakan: "Pukat Trawl dan Kapal Handak (Kapal Bom Ikan) makin merajalela beroperasi di wilayah pantai barat laut Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara" Ujarnya.


Lebih jauh Ikmad menuturkan: "Kegiatan pukat trawl dan bom ikan, ini umumnya bersifat merugikan bagi sumberdaya perairan yang ada. Kegiatan ini semata-mata hanya akan memberikan dampak yang kurang baik bagi ekosistem perairan, akan tetapi memberikan keuntungan yang besar bagi nelayan Pukat Trawl dan Kapal Handak (Kapal Bom Ikan)." Jelasnya dan menambahkan Permen dan perundang-undangan yang dilanggar oleh nelayan pukat harimau (pukat trawl dan kapal bom ikan).

Fazri Tanjung menambahkan: "Cara kerjanya alat tangkap pukat Trawl adalah dgn cara menarik semua jenis ikan yg ada di dasar laut dengan cara kasar dengan dibantu 2 lempengan penghancur trumbu karang agar ikan yg bersarang di dalam trumbu karang tersebut dapat terjaring oleh pukat yang  ditarik oleh kapal sampai ke dasar laut, tambahnya  Akibat penggunaan pukat harimau (trawl) secara terus menerus menyebabkan kepunahan terhadap berbagai jenis sumber daya perikanan. Hal ini dikarenakan ikan-ikan kecil yang belum memijah tertangkap oleh alat ini sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memijah dan memperbanyak spesiesnya. Selain hal tersebut, dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tangkap ini akan merusak terumbu.


"Untuk para Nelayan Tradisional, sudah banyak yang gulung tikar, akibat maraknya Pukat Tral (PI) yang  Ber oprasi diluar zona ,yang seharusnya Pukat tral tersebut beroprasi di Zona Ekonomi Exlusive (ZEE) sehinga para nelayan tradisional saat ini sudah sangat susah untuk mencari ikan dgn cara mengunakan alat tangkap  yg sederhana pungkas ketua KNTM dan Permainan Bom Ikan juga sangat marak di perairan pantai barat ini menyebabkan nelayan trasional sangat sulit untuk menjala ikan dan memancing ikan ,karena diduga daya ledak yg dirakit oleh para Exsekutor mempunyai daya ledak yg sangat tinggi yg dapat mengancurkan Ekosistim trumbu karang yg ada di dasar laut .pukat ikan (PI) atau yg disapa orang pukat harimau sedangkan  kapal bom ikan  operasinya Berada di sekitaran Pulau Mursala atau lebih tepatnya di pinggiran laut Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah " Jelasnya.

Toto Lumban Tobing dalam kesempatan itu juga meminta kepada Komandan Kodim 0211/TT, agar dapat memberikan solusi yg tepat untuk segera menyetop para pemain ilegal Fishing. 


Komandan Kodim Letkol Czi Mangatas Pandapotan Sibuea SH M.Han mengatakan "Welcome dan berterima kasih kepada Rombongan KNTM Sibolga-Tapteng berkunjung kepada Kodim 0211/TT" Ujarnya.


Lebih lanjut MP Sibuea mengatakan. "Akan berkordinasi dengan Polres Kota Sibolga AKBP Taryono Raharja SH SIK dan yang berkompeten untuk kasus ini" Pungkasnya. (RAH)

close