BUOL SULAWESI TENGAH | MEDIA-DPR.COM, Dalam mensukseskan program 100 hari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang salah satunya adalah melakukan pembinaan untuk membangun Kampung Tangguh Nusantara di wilayah masing-masing, sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Oleh sebab itu Kapolres Buol AKBP Dieno Hendro Widodo telah melakukan launching Kampung Tangguh di wilayah Kabupaten Buol maupun membuat logo khusus Kampung Tangguh Pogogul sehingga nantinya bisa tangguh di tujuh aspek yaitu kesehatan, SDM, logistik pangan, informasi, keamanan, psikologi, dan budaya.
Hal menarik jika diperhatikan dalam logo Kampung Tangguh Pogogul yang merupakan ide dari Kapolsek Biau Iptu Jaozi yaitu salah satunya adalah desain simbol ikon yang identik dengan histori legenda Kabupaten Buol, dimana logo yang digunakan di dominasi oleh lukisan panorama Gunung Pogogul, gambar pria yang mengenakan pakaian adat Buol, gambar anggota TNI-Polri dengan sikap PRESISI, dan gambar tenaga medis yang berdiri di samping aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Buol.
Menurut Kapolres Buol AKBP Dieno Hendro Widodo, gambar tersebut mempunyai makna yang ketika diterjemahkan Gunung Pogogul, kemudian diambil suku kata PO-GO-GUL yang kemudian menjadi singkatan dari: PO (Potensi), GO (Gotong-royong) dan GUL (Unggul), sehingga tertata sebuah kalimat yang terbaca "Potensi yang dikelola secara Gotong-royong untuk mencapai ke-Unggul-an".
Secara harfiah menurut KBBI, potensi memiliki makna kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya/sumber daya. Gotong royong memiliki makna bekerja bersama sama (tolong menolong, bantu membantu) secara sukarela, ikhlas, tulus untuk mencapai tujuan bersama. Unggul memiliki makna lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lain-lain; utama (terbaik, terutama); menang.
Sementara gambar orang yang mengenakan pakaian adat, seragam TNI-Polri, Tenaga Medis dan Aparat Desa, melambangkan sinergitas dan kemitraan dalam penanggulangan Covid-19 serta mewujudkan masyarakat yang memiliki ketangguhan disegala bidang dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Semoga dengan dikukuhkan logo dan makna dari simbol Kampung Tangguh Pogogul ini dapat mempererat sinergitas dari seluruh elemen untuk bertanggungjawab dalam upaya penanganan covid-19 di Kabupaten Buol," terang AKBP Dieno, menutup penjelasanya. (AS)