GARUT | MEDIA-DPR.COM, Pembangunan rehabilitasi Irigasi Cisalak
Kecamatan Kadungora terkesan asal-asalan, hal ini terlihat dalam
penggunaan batu untuk tembok penahan tebing (TPT) menggunakan batu
dengan kualitas rendah, dan bukan batu muka peruntukannya.
Rehabilitasi
irigasi yang seolah-olah disembunyikan itu, sangat merugikan
masyarakat dan dinilai berpotensi kerugian negara, karena pengerjaannya
seakan tidak sesuai dengan RAB, salah satunya penggunaan bahan material.
Seperti
yang diungkapkam oleh salah seorang warga Desa Tangulun Kec. Kadungora
Ade Sabtu (29/11) mengatakan,"Saya sangat menyayangkan sekali dengan
pembangunan rehabilitasi irigasi ini seakan asal -asalan, coba lihat
saja batu menggunakan batu seperti.batu kapur yang rapuh seharusnya batu
belah tanpa memasang papan proyek pengerjaan,"
Jelannya.
"Lihat aja kirmit dan bendungannya yang seakan tidak memenuhi syarat standar pembangunan, bahkan adukannya pun seakan banyak kekurangan semen,"ungkapnya.
Pembangunan yang bersumber dari Bantuan Prvinsi Jabar itu dengan nilai anggaran Rp 910. 465.000,- dan pelaksana pekerjaan adalah CV. Putra Fadillah, terlihat adanya pengurangan kualitas bangunan dengan merujuk pada bahan material yang digunakan dalam pembangunan itu.
Maka dari itu, perlu adanya audit BPKP dan Inspektorat, dalam penbangunan rehabilitasi irigasi Cisalak Kecamatan Kadungora, dengan harapan pencapaian kualitas dan kuantitas dapat diperbaiki. (*/Red)