SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Dari data yang dihimpun oleh pihak dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, selama bulan April dan Mei, ditemukan 7 kasus penderita DBD.
Hal itu dikatakan oleh Harta Saputra Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinkes Sarolangun, Rabu (27/5/2020).
” Selama dua bulan terakhir itu ada 7 temuan kasus DBD, bulan April 5, 3 di wilayah pukesmas singkut 2 di pelawan, sedangkan bulan Mei hanya 2 yakni di Pelawan, ” kata Harta dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu sore.
Dia menjelaskan, jika dilihat dari Bulan Januari hingga Mei ini, tren temuan kasus terus mengalami penurunan.
” kalau dihitung dari tiga bulan sebelumnya jauh menurun, sebab Januari ada 28 kasus yakni wilayah Puskesmas Sarolangun 7 , Singkut 2, Pelawan 3, Pulau Pandan 4, Mandiangin 1, CNG 11. Sedangkan Pebruari ada 2 di Puskesmas Sungai Baung, Maret 7 Sarolangun 4 singkut 3, ” terang dia.
” Dan sejauh ini juga, dari sekian banyak kasus mulai dari awal tahun hingga sekarang belum ada penderita yang meninggal atas sebab DBD itu. Semua pasien yang ditangani oleh medis alhamdulillah itu sembuh,” sambungnya.
Lanjut dia, salah satu penyebab dari kasus ini karena kondisi cuaca yang saat ini tergolong ektrim dan tidak menentu, ditambah lagi kurangnya perhatian terhadap kesehatan diri, baik itu lingkungan sekitar maupun dalam menyiapkan daya tahan tubuh.
” Sekarang ini cuaca tergolong ekstrim dan tidak menentu, tentu diharapkan masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Kemudian jaga stamina tubuh, makan asupan bergizi, Olahraga, lingkungan harus bersih jangan sampai ada genangan air yang bisa menimbulkan jentik nyamuk,”kata dia.
Dia menegaskan agar tidak hanya corona saja yang harus diwaspadai oleh masyarakat, namun penyakit DBD dan lainnya juga harus diwaspadai.
” Semuanya tergantung dengan kita masing masinglah, bagaimana menjadikan pola hidup sehat agar tidak terkena penyakit. Jadi tidak hanya corona saja yang harus diwaspadai tapi penyakit lain khsusnya DBD juga harus diwaspadai,” pungaksnya. (H.Pasaribu.PJ).
Hal itu dikatakan oleh Harta Saputra Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinkes Sarolangun, Rabu (27/5/2020).
” Selama dua bulan terakhir itu ada 7 temuan kasus DBD, bulan April 5, 3 di wilayah pukesmas singkut 2 di pelawan, sedangkan bulan Mei hanya 2 yakni di Pelawan, ” kata Harta dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu sore.
Dia menjelaskan, jika dilihat dari Bulan Januari hingga Mei ini, tren temuan kasus terus mengalami penurunan.
” kalau dihitung dari tiga bulan sebelumnya jauh menurun, sebab Januari ada 28 kasus yakni wilayah Puskesmas Sarolangun 7 , Singkut 2, Pelawan 3, Pulau Pandan 4, Mandiangin 1, CNG 11. Sedangkan Pebruari ada 2 di Puskesmas Sungai Baung, Maret 7 Sarolangun 4 singkut 3, ” terang dia.
” Dan sejauh ini juga, dari sekian banyak kasus mulai dari awal tahun hingga sekarang belum ada penderita yang meninggal atas sebab DBD itu. Semua pasien yang ditangani oleh medis alhamdulillah itu sembuh,” sambungnya.
Lanjut dia, salah satu penyebab dari kasus ini karena kondisi cuaca yang saat ini tergolong ektrim dan tidak menentu, ditambah lagi kurangnya perhatian terhadap kesehatan diri, baik itu lingkungan sekitar maupun dalam menyiapkan daya tahan tubuh.
” Sekarang ini cuaca tergolong ekstrim dan tidak menentu, tentu diharapkan masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Kemudian jaga stamina tubuh, makan asupan bergizi, Olahraga, lingkungan harus bersih jangan sampai ada genangan air yang bisa menimbulkan jentik nyamuk,”kata dia.
Dia menegaskan agar tidak hanya corona saja yang harus diwaspadai oleh masyarakat, namun penyakit DBD dan lainnya juga harus diwaspadai.
” Semuanya tergantung dengan kita masing masinglah, bagaimana menjadikan pola hidup sehat agar tidak terkena penyakit. Jadi tidak hanya corona saja yang harus diwaspadai tapi penyakit lain khsusnya DBD juga harus diwaspadai,” pungaksnya. (H.Pasaribu.PJ).